Museum Pribadi

Bisa berisikan Alkitab, botol yang dipenuhi kata-kata indah hasil kreatifitas, poster yang menginsipirasi, novel, kaset, kertas-kertas dan tulisan, kepemilikan pribadi atau pemberian orang lain kepadanya.

Museum itu biasanya berbau TUA, tahan lama, memiliki nilai historisnya sendiri dan pastinya memiliki makna bagi penyimpannya. Apa yang ada pada museum pribadi kita? Apakah hal-hal yang negatif? Yang tanpa kita sadari menghambat pertumbuhan karakter, otak, dan kemampuan kita. Atau bahkan berisikan hal-hal positif, kenangan indah, lagu ciptaan, mimpi-mimpi dan visi yang luar biasa, kemenangan, tawa, suka, gembira, pengampunan, pelepasan.

Aku mau memiliki museum pribadi yang tidak tua, tetapi segar untuk ku masuki, aku ingin nyaman saat berada di dalamnya. Museum yang bersih, yang telah membuang segala kepahitan, kemasaman, kekawatiran, keputusaan, mengubah kegagalan menjadi sebuah cerita indah untuk diceritakan, kegalauan yang telah berubah menjadi pengalaman untuk berani mengambil keputusan yang benar di tengah kebimbangan, kesakitan, penolakan, kesalahan, ketidakmampuan, kebodohan, kemalasan, kesombongan yang telah menjadi cerita lama. Warna hitam yang menjadi rangkaian warna indah saat mata melihat bersama warna yang lain.

Museum pribadi yang membuatku bisa melihat pribadiku. Aku tersenyum saat memasukinya dan menyenangkan berada di dalamnya, menflashback hal, kejadian yang pernah berlalu, membaca dan menuliskan cerita hidup, menguatkan diri untuk mencapai setiap mimpi, dan tertawa untuk setiap cerita.

Leave a comment