keinginan hati vs real life

Burung kecil itu bercicit cicit ria di sangkarnya, terkadang dia ketiduran lagi dan lagi karena bosannya, terkurung!, ya,,entah karena sayapnya belum cukup kuat untuk terbang tinggi atau memang induknya terlalu kawatir melepasnya, atau juga dia tidak rela meninggalkan kehidupan dan teman-teman bermainnya. tapi setiap kali dia membuka mata, pengalaman yang seru dan adventure di dunia luar sangkarnya selalu membayang di matanya, hatinya sebenarnya sangat tidak sabar lagi untuk meninggalkan sangkar dan bermain di langit luas. memang sepertinya tidak ada yang tau, atau mungkin tidak banyak burung-buirung lain yang mau peduli, mereka juga memiliki kehidupan dan permainan mereka sendiri. setiap waktu diisinya dengan pemikiran yang berganti-ganti, dan pembelajaran pembelajaran yang dibutuhkan saat terbang keluar dari sangkar. kadang dia tidak dapat terbang tinggi dengan bebas, dari satu sangkar kecil, ada sangkar-sangkar lainnya yang lebih besar dan yang besar, namanya sama saja, sangkar!. dia ingin terbang tinggi di langit lepas, bercengkrama dengan burung-burung yang baru dikenalinya di udara, bermain di sejuknya awan, menikmati biru dan hangatnya langit, belajar menghadapi badai, hujan, dan awan gelap. tapi dia disini, di dalam sangkar, dan semua keinginan hati itu sama seperti hari kemaren, masih terpendam, masih harus bersabar, sampai waktu yang sangat ditunggu itu tiba, untuk terbang bebas di langit luas.

Aku ingin menjadi burung yang terbang bebas melayang sesuka hati, saat sayap patah, sendiri meratapi luka.

Leave a comment